Senin, 21 Mei 2018

MAKALAH
KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI A

“PERANAN DAN FUNGSI SISTEM PAKAR”


Description: Image result for logo gunadarma

Disusun oleh :
Juandi Silaban (53416775)




KELAS 1IA20
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah : Konsep Teknologi Informasi A
Dosen : Bpk Yudi Irawan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Saya berharap dengan adanya karya tulis ini bisa menambah pengetahuan bagi paca pembaca.

Dalam penyelesain karya tulis ini , penulis banyak mengalami kesulitan , terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya informasi yang didapatkan penulis karena hanya mengandalkan pengamatan dari karya tulis teman teman. Pada akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.













                     

                                                                                                                                   
                                                                                                                                    Penulisan

                                                                                                                              Juandi Silaban      
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….
Bab 1. Pendahuluan
A)    Latar Belakang................................................……………………………………
B)    Rumusan Masalah..................................................................................................
C)    Tujuan Makalah.....................................................................................................

Bab 2. Pembahasan
A)    Definisi Sistem Pakar .……………………………………………………………..
B)    Alasan Penggunaan Sistem Pakar ..……….……………………………………….
C)    Fungsi Sistem Pakar.......…………………………………………………………..
D)    Ciri – ciri Sistem Pakar......………………………………………………………..
E)     Contoh Sistem Pakar..............................................................................................

Bab 3. Penutup
A)    Kesimpulan………………………………………………………………………..












BAB 1
PNDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian diciptakan berbagai macam karya termasuk salah satunya adalah komputer. Dalam era komputer, peran komputer sangat besar untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu termasuk diantaranya dalam bidang ketenaga-kerjaan. Sebagai salah satu negara yang yang sedang berkembang, sudah tentu indonesia membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memiliki kriteria yang sesuai dengan pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara indonesia.
Perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat menangani masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah diatas, maka peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu perusahaan khususnya bagian personalia untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk memudahkan perusahaan dalam merekrut karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang berbasis komputer.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tengtang :
1.      Definisi Sistem Pakar ?
2.      Alasan Penggunaan Sistem Pakar ?
3.      Fungsi Sistem Pakar ?
4.      Ciri – Ciri Sistem Pakar ?
5.      Contoh Sistem Pakar ?
C.     Tujuan Makalah
1.      Agar pembaca bisa mengerti pengertian tentang Sistem pakar dan mengapa perlunya penggunaan Sistem Pakar.
2.      Pembaca mengerti Ciri-ciri Sistem Pakar.
3.      Pembaca tahu contoh – contoh Sistem Pakar.























BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Definisi Sistem Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah. Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll.

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.

Sistem Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.

Sistem pakar diciptakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan & pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).

B.     Alasan Penggunaan Sistem Pakar
1.      Pakar di suatu perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal. Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
2.      Pengetahuan perlu di dokumentasikan atau dianalisis. Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka waktu yang cukup lama.
3.      Sistem pakar memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.
4.      Sistem Pakar dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi. Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
5.      Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar.

6.      Seorang Pakar mahal dan langka Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
7.      Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
8.      Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka waktu yang cukup lama. Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.
9.      Dimungkinkan terjadinya penyatuan kemampuan sistem pakar yang satu dengan yang lainnya, sehingga membuat kualitas hasil lebih meningkat sehingga seolaholah seorang user berkonsultasi dengan banyak pakar.
10.  Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.

Perbandingan Seorang Ahli (Human Expert) dengan Sistem Pakar (expert System)


C.     Fungsi Sistem Pakar dalam Perusahaan
1.      Mempermudah pihak untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2.      Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3.      Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi
4.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.

D.    Ciri – ciri Sistem Pakar
1.      Memiliki fasilitas informasi yang handal
2.      Mudah dimodifikasi
3.      Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
4.      Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
5.      Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
6.      Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user (melalui kotak dialog).
7.      Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alasan pemilihan.
8.      Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
9.       Outputnya berupa saran atau anjuran.


E.     Contoh Sistem Pakar
1.      Dendral : Mengidentifikasi struktus organik tak dikenal melalui analisa spektrum massa dan ilmu kimia.
2.      Mycin : Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan merekomendasikan antibiotik dengan disi yang disesuaikan.
3.      Dipmeter Advisor : Digunakan oleh Schlumberger untuk analisis data dalam pengeboran minyak.
4.      Sophie : Analisis sikit elektronik
5.      Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit. Didesign oleh Sheffield Research Institute, akhir ‘70an.
6.      Delta : Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign & dikembangkan oleh General Electric Company.
7.      ACE : SP troubleshooting pd sistem kabel telpon. Didesign & dikembangkan oleh AT&T Bell Lab awal th ‘80an.


BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah yang telah saya susun, saya dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bahwa, secanggih apapun suatu sistem atau sebesar apapun basis pengetahuan yang dimiliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai konsekuensi logis kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-elemennya. Bahwa sistem tidak memlliki inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa yang telah diprogramkan untuknya, kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja (bugs), ketidak mampuan sistem mengotomasi semua proses atau sekedar mengindera proses tertentu memang menjadi kendala sekaligus tantangan bagi para pengembang IT kedepan. Sering juga keputusan final yang diambil oleh seorang manajer justru tidak sesuai dengan apa yang telah disarankan oleh sistem dengan memperhatikan berbagai analisa dan pertimbangan dari banyak fihak. Hal tersebut di atas sangat mungkin terjadi di dunia nyata, ketika penerapan aplikasi dirasa tidak begitu mendukung produktivitas atau apa yang populer dikenal sebagai produktivity paradox, yaitu suatu kondisi dimana penerapan teknologi yang menghabiskan biaya besar justru tidak bisa mencapai target yang diinginkan dan bahkan pada beberapa kasus, fihak perusahaan memutuskan untuk menghentikan pengembangan proyek IT tersebut setelah setengah berjalan dengan alasan tertentu dan terpaksa harus menelan ludah pahit kerugian.
Permasalahan di atas sesungguhnya telah lama menghantui fihak perusahaan terutama dalam konteks investasi pada dunia IT sebagai salah satu faktor penentu keputusan. Karena ada banyak hal yang bisa mempengaruhi diambilnya suatu kebijakan dan proses-proses lain yang menyertainya. Namun IT pada banyak kasus memang menjadi kambing hitam, kelinci percobaan atau sekedar sapi perah. Asumsi salah seperti ini tampaknya perlu dibenahi dalam
rangka pemberdayaan sumberdaya produktif perusahaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar