MAKALAH
KONSEP
TEKNOLOGI INFORMASI A
“PERANAN DAN
FUNGSI SISTEM PAKAR”
Disusun oleh :
Juandi Silaban
(53416775)
KELAS 1IA20
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah :
Konsep Teknologi Informasi A
Dosen : Bpk
Yudi Irawan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Saya berharap dengan adanya karya tulis ini
bisa menambah pengetahuan bagi paca pembaca.
Dalam penyelesain karya tulis ini , penulis
banyak mengalami kesulitan , terutama disebabkan oleh kurang spesifiknya
informasi yang didapatkan penulis karena hanya mengandalkan pengamatan
dari karya tulis teman teman. Pada akhirnya karya
tulis ini dapat diselesaikan meskipun masih terdapat banyak kekurangan.
Penulisan
Juandi Silaban
Daftar Isi
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………….
Bab 1. Pendahuluan
A) Latar Belakang................................................……………………………………
B) Rumusan
Masalah..................................................................................................
C) Tujuan
Makalah.....................................................................................................
Bab 2. Pembahasan
A) Definisi Sistem Pakar .……………………………………………………………..
B) Alasan Penggunaan Sistem Pakar ..……….……………………………………….
C) Fungsi Sistem Pakar.......…………………………………………………………..
D) Ciri – ciri Sistem Pakar......………………………………………………………..
E) Contoh Sistem
Pakar..............................................................................................
Bab 3. Penutup
A) Kesimpulan………………………………………………………………………..
BAB 1
PNDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lainnya
terletak pada kecerdasannya. Dengan kecerdasan manusia menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian diciptakan berbagai macam karya
termasuk salah satunya adalah komputer. Dalam era komputer, peran komputer sangat
besar untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam
jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer
juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu termasuk diantaranya dalam bidang
ketenaga-kerjaan. Sebagai salah satu negara yang yang sedang berkembang, sudah
tentu indonesia membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memiliki kriteria
yang sesuai dengan pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan kemajuan
negara indonesia.
Perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat
menangani masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum
tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan
perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah diatas, maka
peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu perusahaan khususnya
bagian personalia untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka
dibuatlah suatu sistem pakar untuk memudahkan perusahaan dalam merekrut
karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang
berbasis komputer.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tengtang :
1.
Definisi Sistem Pakar ?
2.
Alasan Penggunaan Sistem Pakar ?
3.
Fungsi Sistem Pakar ?
4.
Ciri – Ciri Sistem Pakar ?
5.
Contoh Sistem Pakar ?
C.
Tujuan Makalah
1.
Agar
pembaca bisa mengerti pengertian tentang Sistem pakar dan mengapa perlunya
penggunaan Sistem Pakar.
2.
Pembaca
mengerti Ciri-ciri Sistem Pakar.
3.
Pembaca tahu contoh –
contoh Sistem Pakar.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Definisi Sistem
Pakar
Pakar
adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus,
serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan
masalah. Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan,
pakar mesin mobil, dll.
Kepakaran
(expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan
membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat
daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai
sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar
yunior.
Sistem
Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer,
agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para
ahli.
Sistem pakar diciptakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk
memasyarakatkan pengetahuan & pengalaman pakar tersebut. Tujuan
dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki
seorang pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
B.
Alasan Penggunaan Sistem Pakar
1.
Pakar di suatu perusahaan/instansi bisa
pensiun, keluar, atau telah meninggal. Suatu aplikasi sistem pakar dapat
diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah
memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
2.
Pengetahuan perlu di dokumentasikan atau dianalisis.
Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan lengkap dan
terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka
waktu yang cukup lama.
3.
Sistem pakar memungkinkan pengetahuan
ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah. Sehingga seseorang yang
berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar
aslinya.
4.
Sistem Pakar dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan
diberbagai lokasi. Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang
terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
5.
Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang
membutuhkan
seorang pakar.
seorang pakar.
6.
Seorang Pakar mahal dan langka Efisiensi kerja, karena sistem
biaya yang dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan
(maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat
lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja
perusahaan.
7.
Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang
terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.
8.
Penyimpanan data-data pengetahun ke dalam database dengan
lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam
jangka waktu yang cukup lama. Sehingga seseorang yang
berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar
aslinya.
9.
Dimungkinkan terjadinya penyatuan kemampuan sistem pakar yang
satu dengan yang lainnya, sehingga membuat kualitas hasil lebih meningkat
sehingga seolaholah seorang user berkonsultasi dengan banyak pakar.
10. Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang
dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan (maintenance) sistem
pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini
berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah
memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
Perbandingan Seorang Ahli (Human Expert)
dengan Sistem Pakar (expert System)
C.
Fungsi Sistem Pakar dalam Perusahaan
1.
Mempermudah pihak untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang
memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji
akurat dan tepat waktu.
3.
Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam
suatu organisasi
4.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit
sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.
D.
Ciri – ciri Sistem Pakar
1.
Memiliki fasilitas informasi yang handal
2.
Mudah dimodifikasi
3.
Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer
4.
Memilki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
5.
Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan
mekanisme tertentu.
6.
Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan
dapat merespons masukkan user (melalui kotak dialog).
7.
Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan
beberapa alasan pemilihan.
8.
Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang
keahlian tertentu saja.
9.
Outputnya
berupa saran atau anjuran.
E.
Contoh Sistem Pakar
1.
Dendral : Mengidentifikasi struktus organik tak dikenal
melalui analisa spektrum massa dan ilmu kimia.
2.
Mycin : Identifikasi bakteri penyebab infeksi dan
merekomendasikan antibiotik dengan disi yang disesuaikan.
3.
Dipmeter Advisor : Digunakan oleh Schlumberger untuk
analisis data dalam pengeboran minyak.
4.
Sophie : Analisis sikit elektronik
5.
Prospector : Digunakan di dalam geologi untuk membantu mencari dan
menemukan deposit. Didesign oleh Sheffield Research Institute, akhir ‘70an.
6.
Delta : Pemeliharaan lokomotif listrik disel. Didesign & dikembangkan oleh General
Electric Company.
7.
ACE : SP troubleshooting pd sistem kabel telpon.
Didesign & dikembangkan oleh AT&T Bell Lab awal th ‘80an.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah yang
telah saya susun, saya dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Pakar adalah Sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
bahwa, secanggih apapun suatu sistem atau sebesar apapun basis pengetahuan yang
dimiliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai konsekuensi logis kelemahan
manusia sebagai penyusun elemen-elemennya. Bahwa sistem tidak memlliki
inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa yang telah
diprogramkan untuknya, kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak
disengaja (bugs), ketidak mampuan sistem mengotomasi semua proses atau sekedar
mengindera proses tertentu memang menjadi kendala sekaligus tantangan bagi para
pengembang IT kedepan. Sering juga keputusan final yang diambil oleh seorang
manajer justru tidak sesuai dengan apa yang telah disarankan oleh sistem dengan
memperhatikan berbagai analisa dan pertimbangan dari banyak fihak. Hal tersebut
di atas sangat mungkin terjadi di dunia nyata, ketika penerapan aplikasi dirasa
tidak begitu mendukung produktivitas atau apa yang populer dikenal
sebagai produktivity paradox, yaitu suatu kondisi dimana penerapan
teknologi yang menghabiskan biaya besar justru tidak bisa mencapai target yang
diinginkan dan bahkan pada beberapa kasus, fihak perusahaan memutuskan untuk
menghentikan pengembangan proyek IT tersebut setelah setengah berjalan dengan
alasan tertentu dan terpaksa harus menelan ludah pahit
kerugian.
Permasalahan
di atas sesungguhnya telah lama menghantui fihak perusahaan terutama dalam
konteks investasi pada dunia IT sebagai salah satu faktor penentu keputusan.
Karena ada banyak hal yang bisa mempengaruhi diambilnya suatu kebijakan dan
proses-proses lain yang menyertainya. Namun IT pada banyak kasus memang menjadi
kambing hitam, kelinci percobaan atau sekedar sapi perah. Asumsi salah seperti
ini tampaknya perlu dibenahi dalam
rangka pemberdayaan
sumberdaya produktif perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar